Karachi – Pakistan, December 6th 2014 [11:04am]

“Tuhan senang menyimpan orang-orang baik untuk dipertemukan dengan orang-orang baik lainnya”  Sepertinya itu berlaku bagimu dra!

Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, apakah takdir manusia layaknya gulungan benang merah di baju-baju gadis Tionghoa? Kusut bergelung, saling memilin tak tentu arah, Semakin kepinggir semakit sulit untuk diretas.

Orang bijak berkata bahwa hidup, mati dan jodoh ada di tangan Tuhan. Saya sempat bertanya-tanya, selebar apakah tangan Tuhan hingga orang baik sepertimu sungguh sulit bertemu jodoh? Saya membuat sebuah perkalian probabilitas bahwa mungkin kamu dan sang jodoh berada di titik polar yang berlawanan, sehingga bagi takdir kalian untuk bersinggungan memerlukan lompatan mekanik maha dashyat. Tapi kali ini saya salah, kamu pun sepertinya salah. Setengah hatimu tak pernah jauh, bukan begitu?

Kisahmu membuat saya sadar bahwa tak ada yang salah dengan penantian panjang, kalau  memang hidup, mati dan jodoh di tangan Tuhan saya kini menduga bahwa Ia meletakkanmu di telapak tangan kanan dan sang jodoh di telapak tangan kiri. Benar kalian terpisah satu depa, tapi hanya butuh satu telukup untuk menyatukan.

Hari ini kamu menikah, mengucap sumpah dan mengikat bahtera. Ah, sayang sekali saya tak bisa hadir dan menumpahkan rasa iri. Tapi saya ikut berbahagia akan keputusan besar dalam hidupmu, seperti ayah, ibu, saudara dan teman-temanmu yang lain. Dan saya berharap, semoga Tuhan berkenan meniupkan satu doa dan menjaga bahtera kalian berdua untuk waktu yang lama dan lebih lama lagi hingga ingatan tak mampu lagi mengingat waktu.

Saat kita bertemu lagi untuk secangkir kopi, makan malam atau menyelam bersama di titik manapun di bumi ini, saya akan menagih cerita tentang dia atau lebih baik lagi tentang buah hati kalian yang akan saya panggil keponakan.

Selamat melangkah ke halaman baru bagi kalian berdua! 

One thought on “

Leave a comment