Saat kita sedikit saja mau membuka mata, banyak hal diluar sana yang mampu di tangkap jutaan sel retina. Sekecil barisan semut yang berjalan dalam satu kesatuan aksis sempurna ataupun sebesar lukisan mega mendung yang menghias langit hingga ke ujung cakrawala.
***
Sehari sebelum hujan turun di negeri ini untuk pertama kalinya, mobil saya melintasi desa Bunj; Daerah tertandus yang pernah saya jumpai dalam hidup saya. Saking keringnya, sumur-sumur bor tercanggih pun tak mampu menjumpai air di tanah ini. Anehnya, suku yang mendiami daerah ini tak sedikit pun bergeming untuk berpindah, tak perduli bahwa tak ada satu pun entitas kehidupan yang dapat tumbuh dari tanahnya. Bagi mereka tanah ini adalah rumah, tempat di mana akar pohon kehidupan mereka menancap kuat…
Pernah sekali saya bertanya kepada salah satu sheik disana, bagaimana mereka dapat bertahan hidup di tempat ini. “We get used to it, just be patient. God won’t testing his servant more than what they can cope” jawabnya. Walaupun itu berarti mereka harus berjalan jauh untuk mencapai air ataupun bermandikan sengat matahari Sudan Selatan lebih banyak dari tempat yang lain. Sungguh kemampuan manusia untuk beradaptasi dan bersabar, membuat saya sering tercengang.
Mereka menggembala domba-domba mereka ke tengah padang, kemudian mengantarkannya ke anak sungai Nil yang melintasi daerah ini setiap harinya. Saya tak ingin membayangkan sejauh apa defenisi jauh mereka. Karena sejauh mata saya mampu memandang dan langkah saya mengeksplorasi, tak ada jejak kehidupan ataupun liukan anak sungai yang pernah saya temui.
Tapi kemudian alam menunjukkan kepada saya paradoks kehidupan, saat tanah tandus daerah ini berpayung awan mendung yang membawa jutaan ton air hujan. Tanah yang telanjang akan segera di basuh rintik air. Daerah terkering akan menjadi daerah terbasah dan terkaya. Sebentar lagi, mungkin tanah ini akan menjadi utopia. Ahh, kini saya paham alasan mereka bertahan!
Sepertinya benar juga, bahwa senantiasa ada rasa yang terselip dalam setiap masa, bahwa waktu selalu menyisipkan hadiah dalam ruang yang diciptakannya bagi mereka yang senantiasa bersabar. Walau mungkin tak akan mudah, karena akan selalu ada ketidakpastian yang meraja. Tapi mau diapa lagi, bukankah ketidakpastian adalah hal yang paling pasti yang bisa kita temui dalam hidup?
Jadi, selamat menunggu. Semoga hadiahmu tiba tepat waktu!
Salam.